Kamis, 03 Juni 2010

Inovasi E-Commerce Dalam Sistem Perdagangan di Indonesia


Inovasi E-Commerce Dalam Sistem Perdagangan di Indonesia

Inovasi adalah suatu bentuk kreasi dan implementasi kombinasi baru yang merujuk pada produk, jasa, proses kerja, pasar, kebijakan dan sistem baru. Dalam inovasi dapat diciptakan nilai tambah. Seperti halnya E-Commerce yang merupakan istilah lain dari perdagangan elektronik. E-Commerce merupakan suatu bentuk inovasi memberikan nilai tambah dalam teknologi informasi dalam bentuk proses perdagangan yang memudahkan transaksi jual-beli melalui website.

Ketika internet mulai di kenal masyarakat, banyak jurnalis meyakini bahwa E-Commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga pada era antara 1998 hingga 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa yang mengembangkan situs web E-Commerce.

Di Indonesia, sistem E-Commerce dianggap kurang popular. Hal ini karena masih banyak pengguna internet yang meragukan sistem keamanan E-Commerce, serta kurangnya pengetahuan mereka mengenai E-Commerce yang sesungguhnya. Padahal untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya penyelenggaraan serta promosi untuk E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya pada sistem toko konvensional.

Tetapi, ada juga beberapa pelaku bisnis yang sesungguhnya belum mengenal betul tentang internet tersebut namun karena desakan bisnis yang semakin mengarahkan mereka untuk mulai menggunakan media ini. Bagi pebisnis yang belum benar-benar mengerti akan menggunakan jasa outsourcing dalam aktifitas ini. Mereka akan menyadari akan manfaat dari E-Commerce dan mulai membangun sebuah sistem untuk mengimplementasikan sistem ini dalam aktifitas perusahaannya.

Secara umum, implementasi E-Commerce dalam bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/service serta menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga penjualan. Ketika konsumen dapat memilih produk/service yang terbaik baginya, produsen akan terus semakin berlomba meningkatkan kualitas dari produk/service yang ada dan terus mencari ide-ide baru yang disukai pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap mendapatkan harga produk/service yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan baik, tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari produk/service akan semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau. Selain itu semakin menumbuhkan kreatifitas melalui inovasi-inovasi dalam berbisnis, serta memberikan keberanian bagi pemula bisnis untuk memulai usahanya karena beranggapan bahwa setiap orang dapat memulai bisnisnya walau sekecil apapun.

Pengimplementasian E-Commerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang panjang dan berliku. Berbagai hambatan yang ada dalam pengimplementasiannya dapat berupa teknis dan non-teknis di mana semua itu membutuhkan kerjasama yang utuh antara pemerintah, pengembang dari E-Commerce, pebisnis dan para konsumen yang memanfaatkan Teknologi tersebut. Seperti produk-produk teknologi informasi lainnya yaitu e-government, E-Commerce masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dikenal dan diterima di Indonesia. Berbagai hambatan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakan-kebijakan yang mendukung perkembangan dari E-Commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya regulasi dari system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan E-Commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.
  • Perkembangan infrastruktur yang lambat. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.
  • Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem E-Commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang E-Commerce juga sarana pendidikan, seminar, workshop hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan tenaga ahli di bidang E-Commerce.
  • Dukungan dari institusi finansial seperti bank dan asuransi. Belum banyaknya bank yang telah membangun system yang mendukung E-Commerce dengan baik, selain itu perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar berada di Indonesia.
  • Perbaikan sistem perdagangan yang ada. Adanya keseriusan dari pemerintah untuk menderegulasi system perdagangan yang memberi kesempatan luas bagi berkembangnya UKM, sistem jaringan pengiriman yang baik dan aman, tidak adanya gangguan diperjalanan dan di institusi yang berhubungan dengannya seperti pelabuhan, pintu-pintu perbatasan dan international airport. Serta yang paling penting deregulasi di bidang ke pabeanan dan pajak yang mendukung sistem E-Commerce ini berkembang. Kesemuanya itu bukanlah penghalang yang menjadi hambatan bagi perkembangan E-Commerce di Indonesia, diharapkan sekali hambatan tersebut menjadi poin penting untuk mulai mengembangkan E-Commerce di Indonesia. Sedangkan jika kita melihat peluang-peluang yang ada, kesemuanya itu tentunya diharapkan memberikan energi atau semangat khusus bagi semua pihak bahwa sebenarnya E-Commerce dapat menjadi solusi baru bagi ketertinggalan kita disemua bidang selama ini, seperti:
  • Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pangsa pasar yang masih dapat banyak digarap
  • Kondisi geografis yang sangat mendukung berkembangnya E-Commerce, dengan begitu banyaknya pulau-pulau yang tersebar diseluruh nusantara, E-Commerce merupakan salah satu jalan terbaik untuk meningkatkan bisnis antar pulau
  • Begitu banyaknya bahan alam yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bagus dan istimewa
  • Begitu banyaknya adat-istiadat dan budaya yang ada, merupakan sumber inspirasi bagi perkembangan usaha kerajinan yang dapat menjadi sumber perdagangan dan komoditi pariwisata jika dikelola dengan baik.

( Sumber : Internet, bLog)

0 komentar on "Inovasi E-Commerce Dalam Sistem Perdagangan di Indonesia"

Posting Komentar

Kamis, 03 Juni 2010

Inovasi E-Commerce Dalam Sistem Perdagangan di Indonesia

Inovasi E-Commerce Dalam Sistem Perdagangan di Indonesia

Inovasi adalah suatu bentuk kreasi dan implementasi kombinasi baru yang merujuk pada produk, jasa, proses kerja, pasar, kebijakan dan sistem baru. Dalam inovasi dapat diciptakan nilai tambah. Seperti halnya E-Commerce yang merupakan istilah lain dari perdagangan elektronik. E-Commerce merupakan suatu bentuk inovasi memberikan nilai tambah dalam teknologi informasi dalam bentuk proses perdagangan yang memudahkan transaksi jual-beli melalui website.

Ketika internet mulai di kenal masyarakat, banyak jurnalis meyakini bahwa E-Commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga pada era antara 1998 hingga 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa yang mengembangkan situs web E-Commerce.

Di Indonesia, sistem E-Commerce dianggap kurang popular. Hal ini karena masih banyak pengguna internet yang meragukan sistem keamanan E-Commerce, serta kurangnya pengetahuan mereka mengenai E-Commerce yang sesungguhnya. Padahal untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya penyelenggaraan serta promosi untuk E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya pada sistem toko konvensional.

Tetapi, ada juga beberapa pelaku bisnis yang sesungguhnya belum mengenal betul tentang internet tersebut namun karena desakan bisnis yang semakin mengarahkan mereka untuk mulai menggunakan media ini. Bagi pebisnis yang belum benar-benar mengerti akan menggunakan jasa outsourcing dalam aktifitas ini. Mereka akan menyadari akan manfaat dari E-Commerce dan mulai membangun sebuah sistem untuk mengimplementasikan sistem ini dalam aktifitas perusahaannya.

Secara umum, implementasi E-Commerce dalam bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/service serta menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga penjualan. Ketika konsumen dapat memilih produk/service yang terbaik baginya, produsen akan terus semakin berlomba meningkatkan kualitas dari produk/service yang ada dan terus mencari ide-ide baru yang disukai pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap mendapatkan harga produk/service yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan baik, tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari produk/service akan semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau. Selain itu semakin menumbuhkan kreatifitas melalui inovasi-inovasi dalam berbisnis, serta memberikan keberanian bagi pemula bisnis untuk memulai usahanya karena beranggapan bahwa setiap orang dapat memulai bisnisnya walau sekecil apapun.

Pengimplementasian E-Commerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang panjang dan berliku. Berbagai hambatan yang ada dalam pengimplementasiannya dapat berupa teknis dan non-teknis di mana semua itu membutuhkan kerjasama yang utuh antara pemerintah, pengembang dari E-Commerce, pebisnis dan para konsumen yang memanfaatkan Teknologi tersebut. Seperti produk-produk teknologi informasi lainnya yaitu e-government, E-Commerce masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dikenal dan diterima di Indonesia. Berbagai hambatan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakan-kebijakan yang mendukung perkembangan dari E-Commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya regulasi dari system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan E-Commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.
  • Perkembangan infrastruktur yang lambat. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.
  • Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem E-Commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang E-Commerce juga sarana pendidikan, seminar, workshop hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan tenaga ahli di bidang E-Commerce.
  • Dukungan dari institusi finansial seperti bank dan asuransi. Belum banyaknya bank yang telah membangun system yang mendukung E-Commerce dengan baik, selain itu perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar berada di Indonesia.
  • Perbaikan sistem perdagangan yang ada. Adanya keseriusan dari pemerintah untuk menderegulasi system perdagangan yang memberi kesempatan luas bagi berkembangnya UKM, sistem jaringan pengiriman yang baik dan aman, tidak adanya gangguan diperjalanan dan di institusi yang berhubungan dengannya seperti pelabuhan, pintu-pintu perbatasan dan international airport. Serta yang paling penting deregulasi di bidang ke pabeanan dan pajak yang mendukung sistem E-Commerce ini berkembang. Kesemuanya itu bukanlah penghalang yang menjadi hambatan bagi perkembangan E-Commerce di Indonesia, diharapkan sekali hambatan tersebut menjadi poin penting untuk mulai mengembangkan E-Commerce di Indonesia. Sedangkan jika kita melihat peluang-peluang yang ada, kesemuanya itu tentunya diharapkan memberikan energi atau semangat khusus bagi semua pihak bahwa sebenarnya E-Commerce dapat menjadi solusi baru bagi ketertinggalan kita disemua bidang selama ini, seperti:
  • Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pangsa pasar yang masih dapat banyak digarap
  • Kondisi geografis yang sangat mendukung berkembangnya E-Commerce, dengan begitu banyaknya pulau-pulau yang tersebar diseluruh nusantara, E-Commerce merupakan salah satu jalan terbaik untuk meningkatkan bisnis antar pulau
  • Begitu banyaknya bahan alam yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bagus dan istimewa
  • Begitu banyaknya adat-istiadat dan budaya yang ada, merupakan sumber inspirasi bagi perkembangan usaha kerajinan yang dapat menjadi sumber perdagangan dan komoditi pariwisata jika dikelola dengan baik.

( Sumber : Internet, bLog)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

 

Welcome

Bunga Siti Anessya (Ungo) Copyright 2009 Shoppaholic Designed by Ipietoon Image by Tadpole's Notez