- Brochurware : Pada Tahap ini internet digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan brosur elektronik
- Customer Interactivity : Tahap dimana perusahaan mulai mengembangkan aplikasi situsnya untuk memungkinkan komunikasi 2 arah ( dialog ) contoh : chating , teleconference
- Transaction Enabler : Pd tahun ini adalah pengembangan suatu aplikasi yang memungkinkan terjadinya transaksi bisnis secara elektronik
a. Mekanisme pembelian oleh konsumen
b. Mekanisme perusahaan dengan rekanan bisnisnya - One – to – one Relationship
Terbentuknya mekanisme yang memungkinkan terjadinya transaksi perdagangan antarindividu
Minggu, 20 Juni 2010
Tahapan dalam evolusi e – Commerce
Jumat, 18 Juni 2010
Prinsip - Prinsip dalam mencermati perkembangan teknologi semacam e-commerce
- E-Commerce tidak dapat dilepaskan dari kerangka besar globalisasi dunia, yang bertujuan untuk melakukan efisiensi pasar; dengan dibukanya batasan-batasan wilayah, maka aliran informasi, uang, dan sumber daya lainnya akan terjadi secara bebas sehingga hanya perusahaan-perusahaan yang dapat menciptakan produk atau jasa yang termurah, terbaik, dan tercepatlah yang akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar.
- E-Commerce akan secara efektif menjadi pemicu terjadinya efisiensi yang diinginkan di atas jika konvergensi industri komputer, telekomunikasi, dan informasi (content) di masing-masing negara telah mencapai tahap optimum (dimana produk-produk infrastruktur semacam pulsa telepon dan listrik telah menjadi public goods).
- E-Commerce hanyalah merupakan komponen sebuah sistem yang dinamakan sebagai komunitas digital (digital community), yang merupakan generasi masyarakat baru di abad ke 21 (net generation) dimana teknologi informasi telah menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia pada umumnya.
(Sumber : Internet, Blog)
Bentuk Jual Beli Dengan E-Commerce
- Business to Business (B2B) dapat diartikan sebagai sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis.
- Business to Cunsumer (B2C) merupakan transaksi ritel dengan pembeli individual.
- Consumer to Consumer (C2C) merupakan transaksi dimana konsumen menjual produk secara langsung kepada konsumen lainnya.
- Consumer to Business (C2B) merupakan individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan transaksi.
- Non-Bussines Electronic Commerce
- Intrabussines (Organizational) Electronic Commerce adalah Kegiatan ini meliputi semua aktivitas internal organisasi melalui internet untuk melakukan pertukaran barang, jasa dan informasi, menjual produk perusahaan kepada karyawan, dan lain-lain.
(sumber : Internet)
Keunggulan E-Commerce dibanding dengan jual beli secara konvensional
- Kemampuan grafis internet mampu memperlihatkan produk apa adnya (natural) serta dapat membuat brosur berwarna dan menyebarkannya tanpa ongkos/biaya cetak.
- Lebih aman membuka toko online dibanding membuka toko biasa.
- Berjualan di dunia maya internet tidak mengenal hari libur, dan hari besar, semua transaksi bisa dilakukan kapan saja dimana saja.
- Tanpa batas-batas wilayah dan waktu, sehingga memberikan jangkauan pemasaran yang luas dan tak terbatas oleh waktu.
- Revenue stream (arus pendapatan) yang baru yang mungkin sulit atau tidak dapat diperoleh melalui cara konvensional.
- Meningkatkan market exposure (pangsa pasar), dimana dengan penggunaan e-commerce memungkinkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang semula mempunyai pangsa pasar di dalam negeri saja, dengan adanya e-commerce maka pangsa pasar menjangkau luar negeri.
- Menurunkan biaya operasi (operating cost), penggunaan teknologi internet memungkinkan untuk melakukan kegiatan perdagangan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dimana hal tersebut tidak berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan untuk biaya lembur untuk karyawan atau pegawai, karena segala sesuatunya dikerjakan oleh komputer yang tidak membutuhkan operator untuk menjalankan proses perdagangan, cukup hanya dengan penggunaan software tertentu maka segala aktivitas dalam transaksi perdagangan dapat dilakukan.
- Penghematan besar yang dimungkinkan melalui e-mail, penghematan ini terjadi karena berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali adanya penggunaan kertas dalam segala proses transaksi, dimana segala sesuatunya di dalam e-commerce menggunakan suatu data digital sehingga tidak membutuhkan kertas sebagi media, yang pada akhirnya memberikan penghematan besar terhadap pengeluaran dalam proses transaksi.
(Sumber : Internet)
Enam Faktor Utama Dalam E-Commerce yang digunakan sebagai faktor pendorong bagi perdagangan konvensional
- Memiliki cakupan yang luas.
- Proses transaksi yang cepat.
- Dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung secara periodik.
- Dapat menciptakan efesiensi yang tinggi.
- Murah serta informatif.
- Dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan yang cepat, mudah, aman dan akurat.
Kamis, 03 Juni 2010
Dampak Negatif E-Commerce.
Dampak negatifnya, yaitu :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
(Sumber : Internet, Blog)
keuntungan dari E-Commerce Bagi konsumen, masyarakat luas dan pemerintah.
- Memberikan kesempatan kepada produsen untuk meningkatkan pemasaran produk/servicenya secara global.
- Mengurangi penggunaan paper/kertas di berbagai aktifitas mulai dari tahapan desain, produksi, pengepakan, pengiriman, distribusi hingga marketing.
- Mengurangi waktu delay dari pengiriman dan penyimpanan karena antara sistem produksi, pengepakan, penyimpanan dan distribusi terkoneksi secara online.
- Membantu perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/service yang sangat spesifik yang tidak dapat dipasarkan dalam bisnis secara fisik, karena keterbatasan konsumen, tempat dan biaya promosi yang tinggi.
- Mengurangi waktu dan biaya prosmosi dari produk/service yang dipasarkan karena tersedianya informasi secara menyeluruh di internet sepanjang waktu.
Keuntungan E-Commerce dalam prespektif konsumen adalah:
- Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk/service yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.
- Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk/service secara langsung.
- Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/servicenya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen.
Keuntungan E-Commerce dalam prespektif masyarakat dan pemerintah adalah:
- Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
- Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan produksi/service yang terbaik karena perusahaan yang mengeluarkan produk/service dapat menjualnya lebih murah karena biaya produksi yang rendah.
- Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah untuk berbisnis karena cara kerja yang gampang dan tanpa modal yang besar.
- Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk dapat dipasarkan dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu pemerintah untuk menggairahkan perdagangan khususnya usaha kecil menengah.
Inovasi E-Commerce Dalam Sistem Perdagangan di Indonesia
Inovasi adalah suatu bentuk kreasi dan implementasi kombinasi baru yang merujuk pada produk, jasa, proses kerja, pasar, kebijakan dan sistem baru. Dalam inovasi dapat diciptakan nilai tambah. Seperti halnya E-Commerce yang merupakan istilah lain dari perdagangan elektronik. E-Commerce merupakan suatu bentuk inovasi memberikan nilai tambah dalam teknologi informasi dalam bentuk proses perdagangan yang memudahkan transaksi jual-beli melalui website.
Ketika internet mulai di kenal masyarakat, banyak jurnalis meyakini bahwa E-Commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga pada era antara 1998 hingga 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa yang mengembangkan situs web E-Commerce.
Di Indonesia, sistem E-Commerce dianggap kurang popular. Hal ini karena masih banyak pengguna internet yang meragukan sistem keamanan E-Commerce, serta kurangnya pengetahuan mereka mengenai E-Commerce yang sesungguhnya. Padahal untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya penyelenggaraan serta promosi untuk E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya pada sistem toko konvensional.
Tetapi, ada juga beberapa pelaku bisnis yang sesungguhnya belum mengenal betul tentang internet tersebut namun karena desakan bisnis yang semakin mengarahkan mereka untuk mulai menggunakan media ini. Bagi pebisnis yang belum benar-benar mengerti akan menggunakan jasa outsourcing dalam aktifitas ini. Mereka akan menyadari akan manfaat dari E-Commerce dan mulai membangun sebuah sistem untuk mengimplementasikan sistem ini dalam aktifitas perusahaannya.
Secara umum, implementasi E-Commerce dalam bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/service serta menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga penjualan. Ketika konsumen dapat memilih produk/service yang terbaik baginya, produsen akan terus semakin berlomba meningkatkan kualitas dari produk/service yang ada dan terus mencari ide-ide baru yang disukai pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap mendapatkan harga produk/service yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan baik, tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari produk/service akan semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau. Selain itu semakin menumbuhkan kreatifitas melalui inovasi-inovasi dalam berbisnis, serta memberikan keberanian bagi pemula bisnis untuk memulai usahanya karena beranggapan bahwa setiap orang dapat memulai bisnisnya walau sekecil apapun.
Pengimplementasian E-Commerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang panjang dan berliku. Berbagai hambatan yang ada dalam pengimplementasiannya dapat berupa teknis dan non-teknis di mana semua itu membutuhkan kerjasama yang utuh antara pemerintah, pengembang dari E-Commerce, pebisnis dan para konsumen yang memanfaatkan Teknologi tersebut. Seperti produk-produk teknologi informasi lainnya yaitu e-government, E-Commerce masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dikenal dan diterima di Indonesia. Berbagai hambatan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakan-kebijakan yang mendukung perkembangan dari E-Commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya regulasi dari system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan E-Commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.
- Perkembangan infrastruktur yang lambat. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.
- Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem E-Commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang E-Commerce juga sarana pendidikan, seminar, workshop hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan tenaga ahli di bidang E-Commerce.
- Dukungan dari institusi finansial seperti bank dan asuransi. Belum banyaknya bank yang telah membangun system yang mendukung E-Commerce dengan baik, selain itu perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar berada di Indonesia.
- Perbaikan sistem perdagangan yang ada. Adanya keseriusan dari pemerintah untuk menderegulasi system perdagangan yang memberi kesempatan luas bagi berkembangnya UKM, sistem jaringan pengiriman yang baik dan aman, tidak adanya gangguan diperjalanan dan di institusi yang berhubungan dengannya seperti pelabuhan, pintu-pintu perbatasan dan international airport. Serta yang paling penting deregulasi di bidang ke pabeanan dan pajak yang mendukung sistem E-Commerce ini berkembang. Kesemuanya itu bukanlah penghalang yang menjadi hambatan bagi perkembangan E-Commerce di Indonesia, diharapkan sekali hambatan tersebut menjadi poin penting untuk mulai mengembangkan E-Commerce di Indonesia. Sedangkan jika kita melihat peluang-peluang yang ada, kesemuanya itu tentunya diharapkan memberikan energi atau semangat khusus bagi semua pihak bahwa sebenarnya E-Commerce dapat menjadi solusi baru bagi ketertinggalan kita disemua bidang selama ini, seperti:
- Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pangsa pasar yang masih dapat banyak digarap
- Kondisi geografis yang sangat mendukung berkembangnya E-Commerce, dengan begitu banyaknya pulau-pulau yang tersebar diseluruh nusantara, E-Commerce merupakan salah satu jalan terbaik untuk meningkatkan bisnis antar pulau
- Begitu banyaknya bahan alam yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bagus dan istimewa
- Begitu banyaknya adat-istiadat dan budaya yang ada, merupakan sumber inspirasi bagi perkembangan usaha kerajinan yang dapat menjadi sumber perdagangan dan komoditi pariwisata jika dikelola dengan baik.
( Sumber : Internet, bLog)
Potensi E-Commerce Indonesia Menggiurkan
Potensi pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia diperkirakan cukup besar seiring dengan lonjakan pengguna internet yang pesat.
Hal tersebut diungkapkan Hendrik Tio, Presiden Direktur Bhinneka.com, salah satu toko online komputer terkemuka di Indonesia kepada VIVAnews di Jakarta beberapa hari lalu.
“Ini seiring dengan melonjaknya pengguna internet, baik yang memakai komputer atau notebook, serta pengakses internet lewat ponsel yang tumbuh luar biasa,” ujarnya. “Pasar ini sangat menggiurkan.”
Karenanya, dia tidak heran jika belakangan muncul berbagai portal e-commerce, seperti plasa.com. Bahkan, di daerah sudah bermunculan, banyak daerah sudah punya masing-masing e-commerce.
Saat ini, menurut dia, yang mempunyai komputer sekitar 15 juta, notebook 3 juta, dan hanphone 100 juta. Belum lagi tren pergeseran dari notebook ke netbook.
Apalagi, kata dia, ada salah satu kelebihan yang dimiliki pengguna internet Indonesia adalah menyukai komunitas. Di ASEAN, selain Thailand, Indonesia bagus seperti halnya pertumbuhan di China.
Keunikan lainnya menurut dia adalah forum yang telah berubah menjadi tempat jualan. Ini fenomena menarik dan luar biasa. Di luar negeri, forum jarang dipakai jual beli. “Di sini, jika forum beranggotakan satu juta member, maka ada potensi satu juta orang pula yang akan jual beli.”
Ke depan, dia berkeyakinan e-commerce akan terus tumbuh. Karenanya, Hendrik berniat membuka peluang agar orang lain bisa menjual di Bhinneka. Sebab, tren internet di Indonesia akan bergerak ke komunitas sehingga suatu saat bisa mengutip komisi. “Kalau eksklusif justru akan ketinggalan.”
(Sumber : VIVAnews)
Minggu, 20 Juni 2010
Tahapan dalam evolusi e – Commerce
- Brochurware : Pada Tahap ini internet digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan brosur elektronik
- Customer Interactivity : Tahap dimana perusahaan mulai mengembangkan aplikasi situsnya untuk memungkinkan komunikasi 2 arah ( dialog ) contoh : chating , teleconference
- Transaction Enabler : Pd tahun ini adalah pengembangan suatu aplikasi yang memungkinkan terjadinya transaksi bisnis secara elektronik
a. Mekanisme pembelian oleh konsumen
b. Mekanisme perusahaan dengan rekanan bisnisnya - One – to – one Relationship
Terbentuknya mekanisme yang memungkinkan terjadinya transaksi perdagangan antarindividu
Jumat, 18 Juni 2010
Prinsip - Prinsip dalam mencermati perkembangan teknologi semacam e-commerce
- E-Commerce tidak dapat dilepaskan dari kerangka besar globalisasi dunia, yang bertujuan untuk melakukan efisiensi pasar; dengan dibukanya batasan-batasan wilayah, maka aliran informasi, uang, dan sumber daya lainnya akan terjadi secara bebas sehingga hanya perusahaan-perusahaan yang dapat menciptakan produk atau jasa yang termurah, terbaik, dan tercepatlah yang akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar.
- E-Commerce akan secara efektif menjadi pemicu terjadinya efisiensi yang diinginkan di atas jika konvergensi industri komputer, telekomunikasi, dan informasi (content) di masing-masing negara telah mencapai tahap optimum (dimana produk-produk infrastruktur semacam pulsa telepon dan listrik telah menjadi public goods).
- E-Commerce hanyalah merupakan komponen sebuah sistem yang dinamakan sebagai komunitas digital (digital community), yang merupakan generasi masyarakat baru di abad ke 21 (net generation) dimana teknologi informasi telah menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia pada umumnya.
(Sumber : Internet, Blog)
Bentuk Jual Beli Dengan E-Commerce
- Business to Business (B2B) dapat diartikan sebagai sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis.
- Business to Cunsumer (B2C) merupakan transaksi ritel dengan pembeli individual.
- Consumer to Consumer (C2C) merupakan transaksi dimana konsumen menjual produk secara langsung kepada konsumen lainnya.
- Consumer to Business (C2B) merupakan individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan transaksi.
- Non-Bussines Electronic Commerce
- Intrabussines (Organizational) Electronic Commerce adalah Kegiatan ini meliputi semua aktivitas internal organisasi melalui internet untuk melakukan pertukaran barang, jasa dan informasi, menjual produk perusahaan kepada karyawan, dan lain-lain.
(sumber : Internet)
Keunggulan E-Commerce dibanding dengan jual beli secara konvensional
- Kemampuan grafis internet mampu memperlihatkan produk apa adnya (natural) serta dapat membuat brosur berwarna dan menyebarkannya tanpa ongkos/biaya cetak.
- Lebih aman membuka toko online dibanding membuka toko biasa.
- Berjualan di dunia maya internet tidak mengenal hari libur, dan hari besar, semua transaksi bisa dilakukan kapan saja dimana saja.
- Tanpa batas-batas wilayah dan waktu, sehingga memberikan jangkauan pemasaran yang luas dan tak terbatas oleh waktu.
- Revenue stream (arus pendapatan) yang baru yang mungkin sulit atau tidak dapat diperoleh melalui cara konvensional.
- Meningkatkan market exposure (pangsa pasar), dimana dengan penggunaan e-commerce memungkinkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang semula mempunyai pangsa pasar di dalam negeri saja, dengan adanya e-commerce maka pangsa pasar menjangkau luar negeri.
- Menurunkan biaya operasi (operating cost), penggunaan teknologi internet memungkinkan untuk melakukan kegiatan perdagangan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dimana hal tersebut tidak berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan untuk biaya lembur untuk karyawan atau pegawai, karena segala sesuatunya dikerjakan oleh komputer yang tidak membutuhkan operator untuk menjalankan proses perdagangan, cukup hanya dengan penggunaan software tertentu maka segala aktivitas dalam transaksi perdagangan dapat dilakukan.
- Penghematan besar yang dimungkinkan melalui e-mail, penghematan ini terjadi karena berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali adanya penggunaan kertas dalam segala proses transaksi, dimana segala sesuatunya di dalam e-commerce menggunakan suatu data digital sehingga tidak membutuhkan kertas sebagi media, yang pada akhirnya memberikan penghematan besar terhadap pengeluaran dalam proses transaksi.
(Sumber : Internet)
Enam Faktor Utama Dalam E-Commerce yang digunakan sebagai faktor pendorong bagi perdagangan konvensional
- Memiliki cakupan yang luas.
- Proses transaksi yang cepat.
- Dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung secara periodik.
- Dapat menciptakan efesiensi yang tinggi.
- Murah serta informatif.
- Dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan yang cepat, mudah, aman dan akurat.
Kamis, 03 Juni 2010
Dampak Negatif E-Commerce.
Dampak negatifnya, yaitu :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
(Sumber : Internet, Blog)
keuntungan dari E-Commerce Bagi konsumen, masyarakat luas dan pemerintah.
- Memberikan kesempatan kepada produsen untuk meningkatkan pemasaran produk/servicenya secara global.
- Mengurangi penggunaan paper/kertas di berbagai aktifitas mulai dari tahapan desain, produksi, pengepakan, pengiriman, distribusi hingga marketing.
- Mengurangi waktu delay dari pengiriman dan penyimpanan karena antara sistem produksi, pengepakan, penyimpanan dan distribusi terkoneksi secara online.
- Membantu perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/service yang sangat spesifik yang tidak dapat dipasarkan dalam bisnis secara fisik, karena keterbatasan konsumen, tempat dan biaya promosi yang tinggi.
- Mengurangi waktu dan biaya prosmosi dari produk/service yang dipasarkan karena tersedianya informasi secara menyeluruh di internet sepanjang waktu.
Keuntungan E-Commerce dalam prespektif konsumen adalah:
- Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk/service yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.
- Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk/service secara langsung.
- Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/servicenya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen.
Keuntungan E-Commerce dalam prespektif masyarakat dan pemerintah adalah:
- Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
- Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan produksi/service yang terbaik karena perusahaan yang mengeluarkan produk/service dapat menjualnya lebih murah karena biaya produksi yang rendah.
- Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah untuk berbisnis karena cara kerja yang gampang dan tanpa modal yang besar.
- Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk dapat dipasarkan dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu pemerintah untuk menggairahkan perdagangan khususnya usaha kecil menengah.
Inovasi E-Commerce Dalam Sistem Perdagangan di Indonesia
Inovasi adalah suatu bentuk kreasi dan implementasi kombinasi baru yang merujuk pada produk, jasa, proses kerja, pasar, kebijakan dan sistem baru. Dalam inovasi dapat diciptakan nilai tambah. Seperti halnya E-Commerce yang merupakan istilah lain dari perdagangan elektronik. E-Commerce merupakan suatu bentuk inovasi memberikan nilai tambah dalam teknologi informasi dalam bentuk proses perdagangan yang memudahkan transaksi jual-beli melalui website.
Ketika internet mulai di kenal masyarakat, banyak jurnalis meyakini bahwa E-Commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga pada era antara 1998 hingga 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa yang mengembangkan situs web E-Commerce.
Di Indonesia, sistem E-Commerce dianggap kurang popular. Hal ini karena masih banyak pengguna internet yang meragukan sistem keamanan E-Commerce, serta kurangnya pengetahuan mereka mengenai E-Commerce yang sesungguhnya. Padahal untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya penyelenggaraan serta promosi untuk E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya pada sistem toko konvensional.
Tetapi, ada juga beberapa pelaku bisnis yang sesungguhnya belum mengenal betul tentang internet tersebut namun karena desakan bisnis yang semakin mengarahkan mereka untuk mulai menggunakan media ini. Bagi pebisnis yang belum benar-benar mengerti akan menggunakan jasa outsourcing dalam aktifitas ini. Mereka akan menyadari akan manfaat dari E-Commerce dan mulai membangun sebuah sistem untuk mengimplementasikan sistem ini dalam aktifitas perusahaannya.
Secara umum, implementasi E-Commerce dalam bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/service serta menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga penjualan. Ketika konsumen dapat memilih produk/service yang terbaik baginya, produsen akan terus semakin berlomba meningkatkan kualitas dari produk/service yang ada dan terus mencari ide-ide baru yang disukai pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap mendapatkan harga produk/service yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan baik, tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari produk/service akan semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau. Selain itu semakin menumbuhkan kreatifitas melalui inovasi-inovasi dalam berbisnis, serta memberikan keberanian bagi pemula bisnis untuk memulai usahanya karena beranggapan bahwa setiap orang dapat memulai bisnisnya walau sekecil apapun.
Pengimplementasian E-Commerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang panjang dan berliku. Berbagai hambatan yang ada dalam pengimplementasiannya dapat berupa teknis dan non-teknis di mana semua itu membutuhkan kerjasama yang utuh antara pemerintah, pengembang dari E-Commerce, pebisnis dan para konsumen yang memanfaatkan Teknologi tersebut. Seperti produk-produk teknologi informasi lainnya yaitu e-government, E-Commerce masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dikenal dan diterima di Indonesia. Berbagai hambatan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakan-kebijakan yang mendukung perkembangan dari E-Commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya regulasi dari system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan E-Commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.
- Perkembangan infrastruktur yang lambat. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.
- Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem E-Commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang E-Commerce juga sarana pendidikan, seminar, workshop hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan tenaga ahli di bidang E-Commerce.
- Dukungan dari institusi finansial seperti bank dan asuransi. Belum banyaknya bank yang telah membangun system yang mendukung E-Commerce dengan baik, selain itu perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar berada di Indonesia.
- Perbaikan sistem perdagangan yang ada. Adanya keseriusan dari pemerintah untuk menderegulasi system perdagangan yang memberi kesempatan luas bagi berkembangnya UKM, sistem jaringan pengiriman yang baik dan aman, tidak adanya gangguan diperjalanan dan di institusi yang berhubungan dengannya seperti pelabuhan, pintu-pintu perbatasan dan international airport. Serta yang paling penting deregulasi di bidang ke pabeanan dan pajak yang mendukung sistem E-Commerce ini berkembang. Kesemuanya itu bukanlah penghalang yang menjadi hambatan bagi perkembangan E-Commerce di Indonesia, diharapkan sekali hambatan tersebut menjadi poin penting untuk mulai mengembangkan E-Commerce di Indonesia. Sedangkan jika kita melihat peluang-peluang yang ada, kesemuanya itu tentunya diharapkan memberikan energi atau semangat khusus bagi semua pihak bahwa sebenarnya E-Commerce dapat menjadi solusi baru bagi ketertinggalan kita disemua bidang selama ini, seperti:
- Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pangsa pasar yang masih dapat banyak digarap
- Kondisi geografis yang sangat mendukung berkembangnya E-Commerce, dengan begitu banyaknya pulau-pulau yang tersebar diseluruh nusantara, E-Commerce merupakan salah satu jalan terbaik untuk meningkatkan bisnis antar pulau
- Begitu banyaknya bahan alam yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bagus dan istimewa
- Begitu banyaknya adat-istiadat dan budaya yang ada, merupakan sumber inspirasi bagi perkembangan usaha kerajinan yang dapat menjadi sumber perdagangan dan komoditi pariwisata jika dikelola dengan baik.
( Sumber : Internet, bLog)
Potensi E-Commerce Indonesia Menggiurkan
Potensi pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia diperkirakan cukup besar seiring dengan lonjakan pengguna internet yang pesat.
Hal tersebut diungkapkan Hendrik Tio, Presiden Direktur Bhinneka.com, salah satu toko online komputer terkemuka di Indonesia kepada VIVAnews di Jakarta beberapa hari lalu.
“Ini seiring dengan melonjaknya pengguna internet, baik yang memakai komputer atau notebook, serta pengakses internet lewat ponsel yang tumbuh luar biasa,” ujarnya. “Pasar ini sangat menggiurkan.”
Karenanya, dia tidak heran jika belakangan muncul berbagai portal e-commerce, seperti plasa.com. Bahkan, di daerah sudah bermunculan, banyak daerah sudah punya masing-masing e-commerce.
Saat ini, menurut dia, yang mempunyai komputer sekitar 15 juta, notebook 3 juta, dan hanphone 100 juta. Belum lagi tren pergeseran dari notebook ke netbook.
Apalagi, kata dia, ada salah satu kelebihan yang dimiliki pengguna internet Indonesia adalah menyukai komunitas. Di ASEAN, selain Thailand, Indonesia bagus seperti halnya pertumbuhan di China.
Keunikan lainnya menurut dia adalah forum yang telah berubah menjadi tempat jualan. Ini fenomena menarik dan luar biasa. Di luar negeri, forum jarang dipakai jual beli. “Di sini, jika forum beranggotakan satu juta member, maka ada potensi satu juta orang pula yang akan jual beli.”
Ke depan, dia berkeyakinan e-commerce akan terus tumbuh. Karenanya, Hendrik berniat membuka peluang agar orang lain bisa menjual di Bhinneka. Sebab, tren internet di Indonesia akan bergerak ke komunitas sehingga suatu saat bisa mengutip komisi. “Kalau eksklusif justru akan ketinggalan.”
(Sumber : VIVAnews)